Obama Ekonomi Memiliki Bisnis Unfinished

Obama Ekonomi Memiliki Bisnis Unfinished

SEPUTAR INFO - Anda dapat diampuni jika sulit untuk mengingat betapa gelap masa depan ekonomi tampak persis delapan tahun lalu. pikiran, setelah semua, memiliki cara menghalangi kenangan trauma.

Desember 2008 adalah bulan di mana pengusaha di Amerika Serikat dihilangkan 695.000 pekerjaan; tingkat pengangguran naik setengah persen dalam perjalanan menuju dua digit; dan seluruh industri, terutama bank dan sektor otomotif, berdiri di ambang kehancuran dan diselamatkan hanya melalui miliaran dana talangan federal.

Kamis, Obama Gedung Putih Dewan Penasihat Ekonomi dirilis "Laporan Ekonomi dari Presiden," kedelapan dan terakhir analisis buku-panjang tahunan keadaan ekonomi Amerika Serikat. Ini memiliki sedikit nada perpisahan, yang akan diharapkan diberikan kontras antara mana hal-hal berdiri hari ini dan ketika administrasi mulai - dan keinginan pembantu Gedung Putih untuk menempatkan spin positif pada warisan Obama.

Tapi jika Anda membaca dengan seksama, Anda juga dapat menemukan dalam dokumen 599-halaman ini peta jalan untuk apa yang salah dalam ekonomi Obama: mana kemajuan menuju standar hidup yang lebih tinggi telah berlalu, atau tidak ada, atau sudah terbalik.

Secara khusus, bagian yang dimulai di halaman 57 menjabarkan "empat tantangan struktural lanjutan" yang dapat dibaca sebagai, pada dasarnya, bisnis yang belum selesai bahwa presiden akan menyerahkan kepada penggantinya.

pertumbuhan produktivitas yang lemah adalah yang pertama. Untuk alasan yang ekonom tidak sepenuhnya yakin tentang, tingkat di mana pekerja Amerika menjadi lebih produktif telah melambat. Dari tahun 1995 sampai tahun 2005, output per jam kerja naik 3 persen per tahun, yang telah melambat menjadi 1,3 persen per tahun sejak itu.

Hanya sebagai masalah mekanik, ini adalah bagian besar dari alasan bahwa pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan telah lambat. Seiring waktu, ini menunjukkan bahwa kesejahteraan ekonomi akan meningkat lebih lambat.

Yang mengatakan, ada berbagai teori sekitar mengapa ini terjadi dan apa, jika ada, perangkat kebijakan mungkin memperbaikinya.